Sunday, 4 November 2018

KEBUTUHAN TINGGI TAPI SEDIKIT YANG MAU USAHA INI - BUDIDAYA CACING TANAH

Bagi sebagian orang, cacing adalah hewan yang menjijikan dan bisa membuat orang yang sedang makan muntah. Namun bagi sebagian orang lagi, melihat cacing justru yang terbayang adalah rupiah. Kenapa bisa demikian?

Mungkin belum banyak yang tertarik ternak cacing, padahal permintaan hewan avertebrata ini cukup tinggi, terutama untuk dijadikan sebagai bahan baku kosmetik dan bahan obat-obatan. Selain itu, cacing juga banyak dibudidayakan untuk diberikan sebagai pakan ikan.

Sebelum kita bahas lebih jauh tentang ternak cacing, ada baiknya kalau kita tahu apa saja kandungan nutrisi cacing, diantaranya adalah protein 64-76, lemak 7-10 %, Asam glutamat 8.98 %, Treonin 3.28%, Lisin 5.16%, Glycine 3.54, energi 900-4100 kal, serta mineral, air, dan asam amino paling lengkap. Bagaimana, sangat banyak sekali bukan kandungan nutrisi cacing tanah. Tidak heran kita kenapa ada banyak manfaat cacing tanah untuk kehidupan kita. Tidak hanya untuk kesehatan melainkan juga untuk perawatan kulit.

Langkah-langkah Budidaya Cacing Tanah Untuk Hasil Panen Berlimpah

1. Persiapan Fasilitas serta Peralatan Ternak Cacing

Hal pertama yang harus anda persiapkan adalah tempat ternak cacing. Kandang cacing ini harus bebas dari kemungkinan hama atau predator seperti semut, cicak, ayam, atau hewan lain yang dapat memangsa cacing. Karena memang ada banyak pemangsa cacing itu sendiri.

Untuk tempat ternak cacing tanah sendiri, bisa kita lakukan diberbagai tempat seperti di bak semen (sistem jedingan), rak kayu, box kayu dsb. Berikut ini beberapa contoh tempat budidaya cacing yang bisa anda jadikan referensi wadah ternak anda.

Anda bisa memanfaatkan garasi rumah untuk meletakan kotak-kotak yang berisi bibit cacing.

Contoh memakai rak kayu
cara ini adalah hal yang paling gampang kalau kita mau membudidayakan cacing di rumah kita yang terbatas tempatnya. utk biaya jg cukup tergolong murah, anda bisa cari peti2 dr telur yang baisa di buang-buang di pasar trasional atau toko-toko yang menjual telur.

Dan selanjutnya yang perlu menjadi perhatian kita adalah MEDIA CACING.

2. Media Ternak Cacing

Setelah kita memiliki tempat untuk budidaya, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan media untuk cacing. Media untuk hidup cacing ini yang nantinya juga sekaligus juga harus menyediakan makanan mereka. Ada banyak media tempat cacing yang bisa anda buat, yang jelas media budidaya harus gembur dan banyak bahan organik.
Anda bisa menggunakan log jamur atau limbah hasil budidaya jamur, tanah organik ( tanah plus serbuk gergaji, ataupun batang pisang yang dicacah), campuran kompos dengan beberapa bahan organik (limbah pertanian, limbah pasar).
Bagaimana cara membuatnya? Pertama-tama masukkan bahan-bahan tersebut hingga mencapai ketinggian 15 cm. Masukkan juga air secukupnya agar media hidup cacing tanah ini basah dan gembur. Aduk semua bahan tersebut sampai tercampur merata, agar terjadi proses fermentasi.
Setelah empat minggu, campurkan kotoran hewan ke dalamnya dengan perbandingan 70% media hidup dan 30% kotoran hewan. Kapur bisa ditambahkan sebanyak 1% dari media hidup untuk mendapatkan pH netral. Media sudah dianggap cocok apabila pH nya mencapai 6,0 – 7,2 ; tingkat kelembaban 15 – 30 % dan suhu antara 15 – 25Âșc.
Kemudian masukkan cacing tanah ke dalamnya. Cacing yang dimasukkan seberat media hidup yang telah disediakan. Bila medianya mencapai 2 kg, maka cacing yang dimasukkan ke dalamnya juga 2kg. Untuk menghindari kekeringan, permukaan media dilapisi plastik, karung, atau bahan lain yang tidak tembus cahaya. Agar bisa hidup dan berkembang dengan baik, setiap hari cacing harus mendapat suplai makanan yang dibutuhkan. 

3. Makanan dan Nutrisi Cacing

Setelah cacing kita masukkan ke dalam media budidaya, jangan lupa untuk memberinya pakan. Pakan cacing bisa berupa limbah organik rumah tangga (sisa nasi, sisa sayur dsb), limbah home industry (kulit buah, sisa dapur rumah makan dsb), limbah peternakan (kotoran kambing, sapi, dan ayam) atau daun gugur yang dibuat menjadi kompos.
Pakan cacing sebaiknya adalah yang sudah dibusukan atau difermentasi, bisa anda berikan secara langsung juga kepada cacing. Banyaknya pakan yang diberikan sama jumlahnya dengan berat cacing yang anda masukkan, jika berat cacing 2 kg, maka pakan yang diberikan juga sebaiknya 2 kg. Berikan pakan berupa bubur atau bubuk. Buat pakan dengan perbandingan 1 pakan : 1 air. Bubur pakan ditaburkan secara merata di atas 1/3 bagian permukaan media hidup cacing tanah.

4. Perawatan Cacing

Pakan yang kita berikan tadi sebaiknya diberikan setiap hari untuk jumlah pakan 2 kg yang kita berikan, atau bisa juga kita berikan 2 kg per seminggunya. Perhatikan apakah cacing kekurangan air atau kekurangan pakan, usahakan agar media budidaya selalu lembab dan kebutuhan pakan selalu terpenuhi.

 5. Hama Cacing dan Cara Penanganannya
Sebagaimana yang sudah disebutkan di atas, ada banyak hama yang bisa memangsa cacing seperti semut, kumbang, burung, kelabang, lipan, lalat, tikus, katak, tupai, ayam, itik, ular, angsa, lintah, dan kutu. Untuk itu, lubang tempat pemeliharaan harus selalu tertutup. Bahan yang baik digunakan sebagai penutup adalah kawat kasa. Karena kawat kasa juga menjamin berlangsungnya proses pergantian udara tetap berjalan dengan baik. Selain itu, untuk mencegah serangan semut, di sekitar kotak pemeliharaan diberi air secukupnya (dirambang).

6. Panen Cacing

Nah ini dia masa yang paling ditunggu-tunggu, yaitu masa panen. Panen biasanya dilakukan pada bulan ke 2,5 – 4. Sebaiknya jangan dipanen secara keseluruhan. Biasa anda ambil hanya 25% saja sampai 75%. Agar proses regenerasi terus berjalan.
Panen bisa mulai dilakukan setelah kita melihat banyaknya kascing (kotoran cacing) dan kokon (kumpulan telur cacing). Sebagian cacing dewasa hendaknya disisakan untuk digunakan menjadi bibit. Bagaimana cara memanen cacing?
Ada beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk memanen cacing, salah satunya dengan menggunakan petromaks, lampu neon atau bohlam. Cahaya yang dihasilkan oleh akan lampu mengundang cacing berkumpul di bagian atas media. Setelah itu, cacing tinggal diambil dan dipisahkan dari medianya. Cara lain adalah membalikkan kotak pemeliharaan, dan memisahkannya dari media hidup cacing.
Setelah cacing dipanen, sebagian cacing dewasa dan kokon (telur cacing) masing-masing dimasukkan ke dalam media hidup yang baru secara terpisah. Telur-telur cacing tanah ini akan segera menetas dalam tempo 14-21 hari. Setelah itu, pemeliharaan dilakukan seperti awal budidaya.
Nah, dengan demikian proses hidup cacing akan terus berjalan. Dan anda bisa terus membudidayakan cacing sampai kapanpun. Anda tertarik untuk ternak cacing? Memang ternak cacing terbilang cukup mudah dan menguntungkan, apalagi kalau kita sudah punya jaringan pemasaran.
Demikianlah panduan cara ternak cacing yang bisa kami bagikan, semoga bermanfaat untuk anda semua.



Bila Anda tertarik utk belajar lebih lagi, silakan hubungan di nomor ini 082226577888, saya akan memperkenalkan, memberikan informasi, pembelajaran semua tentang cacing.








 Informasi ini sy sadur dari --> https://sentrabudidaya.com/ternak-cacing/