Monday, 28 September 2015

Kasih Terbesar

Kasih Terbesar


“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya…”
Pada suatu siang, sebuah peluru mortir mendarat di sebuah panti asuhan di sebuah perkampungan kecil Vietnam. Seorang petugas panti asuhan dan dua orang anak langsung tewas, beberapa anak lainnya terluka, termasuk seorang gadis kecil yang berusia sekitar 8 tahun.
Orang-orang dari kampung tersebut segera meminta pertolongan medis dari kota terdekat. Akhirnya, seorang dokter Angkatan Laut Amerika dan seorang perawat dari Perancis yang kebetulan berada di kota itu bersedia menolong. Dengan membawa Jeep yang berisi obat-obatan dan perlengkapan medis mereka berangkat menuju panti asuhan tersebut.
Setelah melihat keadaan gadis kecil itu, dokter menyimpulkan bahwa anak tersebut sudah dalam keadaan yang sangat kritis. Tanpa tindakan cepat, anak itu akan segera meninggal kehabisan darah. Transfusi darah adalah jalan terbaik untuk keluar dari masa kritis ini.
Dokter dan perawat tersebut segera mengadakan pengujian singkat kepada orang-orang di panti asuhan – termasuk anak-anak, untuk menemukan golongan darah yang cocok dengan gadis kecil itu. Dari pengujian tersebut ditemukan beberapa orang anak yang memiliki kecocokan darah dengan gadis kecil tersebut.
Sang dokter, yang tidak begitu lancar berberbahasa Vietnam – berusaha keras menerangkan kepada anak-anak tersebut – bahwa gadis kecil itu hanya bisa ditolong dengan menggunakan darah salah satu anak-anak itu. Kemudian, dengan berbagai bahasa isyarat, tim medis menanyakan apakah ada di antara anak-anak itu yang bersedia menyumbangkan darahnya bagi si gadis kecil yang terluka parah.
Permintaan itu ditanggapi dengan diam seribu bahasa. Setelah agak lama, seorang anak mengacungkan tangannya perlahan-lahan, tetapi dalam keraguan ia menurunkan tangannya lagi, walaupun sesaat kemudian ia mengacungkan tangannya lagi.
“Oh, terima kasih,” kata perawat itu terpatah-patah. “Siapa namamu?”
“Heng,” jawab anak itu.
Heng kemudian dibaringkan ke tandu, lengannya diusap dengan alkohol, dan kemudian sebatang jarum dimasukkan ke dalam pembuluh darahnya. Selama proses ini, Heng terbaring kaku, tidak bergerak sama sekali.
Namun, beberapa saat kemudian ia menangis terisak-isak, dan dengan cepat menutupi wajahnya dengan tangannya yang bebas.
“Apakah engkau kesakitan, Heng ?” tanya dokter itu. Heng menggelengkan kepalanya, tetapi tidak lama kemudian Heng menangis lagi, kali ini lebih keras. Sekali lagi dokter bertanya, apakah jarum yang menusuknya tersebut membuatnya sakit, dan Heng menggelengkan kepalanya lagi.
Tetapi tangisan itu tidak juga berhenti, malah makin memilukan. Mata Heng terpejam rapat, sedangkan tangannya berusaha menutup mulutnya untuk menahan isakan tangis.
Tim medis itu menjadi khawatir, pasti ada sesuatu yang tidak beres. Untunglah seorang perawat Vietnam segera datang. Melihat anak kecil itu yang tampak tertekan – ia berbicara cepat dalam bahasa Vietnam. Perawat Vietnam itu mendengarkan jawaban anak itu dengan penuh perhatian, dan kemudian perawat itu menjelaskan sesuatu pada Heng dengan nada suara yang menghibur.
Anak itu mulai berhenti menangis – dan menatap lembut mata perawat Vietnam itu beberapa saat. Ketika perawat Vietnam itu mengangguk – tampak sinar kelegaan menyinari wajah Heng.
Sambil melihat ke atas, perawat itu berkata lirih kepada dokter Amerika tersebut, “Ia mengira bahwa ia akan mati. Ia salah paham. Ia mengira anda memintanya untuk memberikan seluruh darahnya agar gadis kecil itu tetap hidup.”
“Tetapi kenapa ia tetap mau melakukannya ?” tanya sang perawat Perancis dengan heran.
Perawat Vietnam itu kembali bertanya kepada Heng.. dan Heng pun menjawab dengan singkat :
“Ia sahabat saya..”








Thursday, 27 August 2015

Awalnya Penasaran, Eh Ternyata Ada Kecocokan loh...





Merdeka.com - Lihat gambar di atas. Nomor berapa jendela yang anda pilih? Setiap gambar sebenarnya mewakili kepribadian anda. Ini jawabannya.

Nomor 1

Jika Anda memilih nomor 1, Anda adalah tipe orang yang butuh banyak ruang. Anda butuh kebebasan untuk melakukan sesuatu dengan cara Anda sendiri. Anda akan memilih sebuah jalan yang bisa Anda atur dan bentuk sendiri, khususnya jalan dengan peluang dan rute yang jelas dan pasti.

Anda tidak suka dikekang. Meskipun Anda ada orang yang mandiri dan terkadang suka membangkang, Anda tidak suka dengan konfrontasi. Anda tidak suka diburu-buru karena lebih suka untuk menikmati waktu yang Anda sesuai dengan keinginan Anda sendiri.

Nomor 2

Jika Anda memilih nomor 2, Anda adalah tipe orang yang suka bertualang seorang diri. Anda sangat suka meneliti, berpikir, dan memilah segala sesuatu yang ada di kepala Anda. Anda cenderung memilih jalan yang hanya pas untuk satu orang.

Anda tidak suka berpura-pura dan melihat dunia dengan cara yang unik. Mungkin Anda adalah seorang penyendiri tapi Anda bisa berhubungan sangat baik dengan orang di sekitar Anda ketika Anda menemukan waktu yang pas. Anda juga orang yang sangat pengertian.

Nomor 3

Anda memilih nomor 3? Rupanya Anda adalah orang yang gampang akrab dengan orang lain dan orang lain pun bisa sangat akrab dengan Anda. Anda suka menjadi bagian dari dunia dan suka akan semua pengalaman yang Anda punya.

Bagi Anda, hal yang terpenting adalah perjalanannya bukan tujuannya. Semangat belajar yang tinggi dan sangat penasaran akan segala sesuatu bisa jadi kekuatan terbesar Anda. Karena Anda suka mengobrol, Anda bisa menanyakan banyak pertanyaan. Orang-orang di sekitar suka dengan Anda karena Anda bisa dengan mudah membuat mereka tertawa

Nomor 4

Jika ini adalah pilihan Anda, maka Anda adalah tipe orang selalu melihat ke depan. Anda bisa dengan mudah menerima segala sesuatu atau membuat keputusan dan baru memikirkan konsekuensinya nanti.

Memang kadang Anda melakukan sesuatu tanpa berpikir terlebih dahulu, tapi terkadang ini bisa jauh lebih menguntungkan untuk anda. Anda adalah orang yang spontan dan tidak mudah merasa takut terhadap tantangan atau masalah yang ada di depan.

Nomor 5

Anda lebih suka gambar nomor 5 ini? Ini menunjukkan bahwa Anda sangat suka dengan kedamaian dan kondisi yang tenang. Anda tidak suka diganggu dan jalan terbaik bagi Anda adalah jalan yang sudah jelas dan menyenangkan.

Terkadang Anda akan membuat pilihan-pilihan dengan risiko sedikit untuk menghindari konflik. Hidup sudah cukup berat untuk Anda, jadi Anda tidak ingin membuatnya semakin rumit untuk Anda. Anda dikenal sebagai tipikal orang yang stabil dan suportif untuk orang di sekitar Anda. Dan banyak orang yang mengenal Anda sebagai orang yang konsisten.

Nomor 6

Jika Anda memilih nomor 6, Anda adalah tipikal orang yang bisa menghabiskan banyak waktu sendiri tanpa pernah merasa kesepian. Anda bisa menyerap segala sesuatu di sekitar Anda tanpa merasa terbebani.

Anda akan selalu berupaya untuk menemukan makna di setiap aspek kehidupan. Meskipun Anda tidak suka keramaian, Anda sangat menyukai orang atau manusia di sekitar Anda. Anda cenderung lebih suka berhubungan dengan satu orang dan hanya empat mata saja.



sumber: siakapkeli.com.my

Dalam Lindungan Tuhan



Jumat, 28 Agustus 2015


Morning mamen... :)

Pagi yang indah ya?? ya, karena ini Jumat identik dengan Weekend gaes...:D

Ada pula yang bikin singkatan TGIF = Thanks God Its Friday, / Thanks God Its FreeDay. hehehe....

Kok malah kemana-mana ya? padahal mau ceritain soal kebaikan Tuhan, mau ceritain "dalam lindungan Tuhan".

Harus mulai darimana ya?

hmm... jadi gini, semalam ketika sedang asik ngorok (gak deng ak bobo itu nyenyak tanpa suara :p) ketika sedang bobo, kira-kira pukul 00.40 waktu Indonesia barat, konon informasi yang saya dapatkan bahwa terjadi ledakan pada travo di bawah kos2an, pas kejadian sedang berlangsung semua penghuni kos panik minta ampun (agak dramatisir dikit gpp ya kk? :D) banyak asap ngebul kemana2, infonya juga pada ribut2 gaduh (berisik atau berteriak atau menjerit mungkin kali ya, karena saya asiiik bogan), ketika mengetahui sumber api terjadi di mana serta melihat kendaraan roda dua saya di dekat kejadian, pada gedor2 pintu mgkn serta teriak2 panggil namaku supaya segera memindahkan motor, karena jaraknya mungkin tidak ada 1 Meter dari kejadian ledakan api oleh sebab alasan keamanan motor dikunci dan segalam macemnya, tetapi ternyata usaha mereka sia2. Alhasil saya terlelap nyenak sampai pagi hari, ketika bangun pagi hari seperti biasa ritual ke WC, dan cek smartphone sblm siaga utk aktifitas menghadap YMK (yg maha Kuasa), kaget begitu banyaknya pesan singkat, telp, bbm, WA otomatis saya heran juga tumben pagi2 banyak dicariin orang2 (dlm hatiku paling fans-lol)...

Ternyata oh ternyata dibaca, pada tanyain posisi saya dimana berada, untuk segera memindahkan kendaraan roda dua saya...

Puji Tuhan ketika baca pesan2 tsb langsung meluncur ke TKP, taraaaaa.... alkisah jadilah foto2 di bawah ini... semua aman, api yang katanya cukup lumayan besar dan sempat meledak katanya untung tidak membuat roda dua saya ikut hangus dimakan oleh api.

Saya bersyukur sekali bahwa Tuhan itu baik sekali dalam hidupku, perlindungan-Nya tidak terluput sedetikpun dalam hidupku.

Mungkin kejadian ini cocok kalau kita baca dalam alkitab di Mazmur 91.

Cukup sekian dl ya gais...:D

Selamat hari jumat semuanya...:*

Gbu all...


















Wednesday, 26 August 2015

Keduanya Siap— Kisah Boaz dan Rut

Lebih dari 500 tahun sudah sejak mereka meletakan Yakub digua Makpelah. Ini suatu tahun peristiwa bagi keturunan Yakub. Ada tahun-tahun berat perbudakan Mesir yang berakhir dengan penyelamatan dari Tuhan; ada 40 tahun berkelana dipadang yang berakhir dengan ditaklukannya Kanaan; kemudian ada tahun perputaran dosa, perbudakan, dan penyelamatan yang kita kenal dengan masa para hakim. Era yang gelap menjadi latar belakang kisah cinta yang paling indah dalam Alkitab, kisah Boaz dan Rut.
“Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing.” (Ruth 1:1). Orang itu, bernama Elimelek, mati di Moab, meninggalkan istrinya Naomi dan kedua anak laki-lakinya, Mahlon dan Chileon. Kedua anak itu menikah dengan wanita moab, dan kemudian, suatu hal tragis menimpa, keduanya mati, meninggalkan Naomi ditanah orang asing dengan 2 menantu perempuannya, Rut dan Orpah. Saat dia mendengar kalau Tuhan memberkati umatnya dengan makanan, dia memutuskan untuk kembali ketanahnya di Betlehem.
Orpah tetap diMoab atas usulan Naomi, tapi Rut tidak mau mendengarnya. Dia merupakan pribadi yang jarang ada, yang mengasihi dengan mendalam dan tidak egois, dan mengasihi mertuanya. Ingatkan dengan perkataannya yang terkenal? “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku” (Ruth 1:16). Tuhannya akan mengarahkan dia keseorang pria yang luar biasa dimana dia akan dipersatukan.
Hal pertama yang mengejutkan kita tentang kedua orang ini yang dituntun Tuhan melalui anugrahNya adalah persiapan rohani mereka. Walau keluarga Elimelek ada diluar kehendak Tuhan dan diluar berkat Tuhan, mereka bisa menghasilkan sesuatu yang bernilai. Melalui kesaksian mereka, wanita Moab ini yang bernama Rut berbalik dari memuja Chemosh, ilah orang Moab, dengan praktek menjijikan mereka, dan meletakan kepercayaannya pada Tuhan yang hidup. “Allahmu akan menjadi Allahku,” katanya dengan berani. Dan jelas bagi semua yang mengenalnya bahwa dia sudah menemukan sukacita hubungan yang intim dengan Tuhan Israel. Beberapa waktu kemudian, Boaz berkata padanya, “TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung” (Ruth 2:12). Kepercayaannya dalam Tuhan dan kasihnya pada Tuhan merupakan sumber kekuatan dan keindahan yang tidak bisa disembunyikan dan kasih bagi yang lain yang tidak bisa dilampaui.
Mempertimbangkan apa yang dilakukannya. Daripada bersedih kehilangan suami, dia membaktikan diri untuk memenuhi kebutuhan mertuanya, memenuhi kekosongan dalam hidup Naomi, menolong sebaik mungkin. Itu berarti meninggalkan rumah, keluarga, dan teman-temannya, pindah ketanah yang asing dan hidup dalam kemiskinan dan kekurangan. Dan untuk apa? Kasih dan perhatian pada mertua merupakan satu-satunya motifnya. Boaz menyatakan itu dalam kisah ini: “Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah suamimu mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu tidak engkau kenal” (Ruth 2:11).
Banyak wanita yang mengasihi suaminya kelihatannya tidak mengasihi mertuanya. Dan pria juga mengalami masalah yang sama dengan mertuanya, merupakan bukti banyaknya lelucon yang beredar tentang hal ini, Dari mana kasih seperti Rut datang? Itu datang dari Tuhan yang memiliki kasih. Jika anda ingin memilikinya, anda harus membangun hubungan yang dekat denganNya seperti Rut. Saat kita mengenal Tuhan dan mengerti betapa banyak yang Dia beri pada kita, kita akan dikuatkan untuk memberikan diri bagi orang lain, bahkan pada mertua kita. Dan saat kita melakukan itu, ketegangan dan pergolakan akan hilang dan menjadi keselarasan dan kebahagiaan.
Tidak pernah terlalu cepat untuk belajar tentang kasih ini. Kita bisa mulai mengajarkan ini pada anak kita sejak awal hidup mereka. Pendidikan dasar kasih dilakukan didalam keluarga. Hubungan yang saling mengasihi dengan orangtua dan saudara laki-laki dan perempuan akan mempersiapkan mereka untuk mengasihi pasangan dan orangtua pasangan mereka seperti seharunya. Sebagian orang yang membaca bab ini bisa jadi datang dari keluarga yang tidak saling mengasihi dan pengaruh masa itu sulit diatasi. Sangat sulit bagi mereka untuk memberi dan menerima kasih. Mereka bisa memberi kesaksian pentingnya orangtua menetapkan teladan kasihm, dan mengajar anak mereka menjadi baik dan menunjukan kebaikan dan rasa hormat pada orang lain dirumah. Anak tidak akan tahu bagaimana mengasihi saat mereka menikah kecuali mereka melihat kasih dari mereka yang hidup bersamanya sekarang. Tapi itu semua bermula dari hubungan kasih kita dengan Tuhan. Saat kita mengalami kasih Tuhan, kita akan menyatakan itu dalam hubungan keluarga—orantua, saudara, suami, istri, anak dan mertua. Rut siap untuk hubungan kasih yang indah dengan Boaz karena dia punya hubungan kasih dengan Tuhan dan kasih itu nyata keluar, kepada orang lain yang ada dalam hidupnya.
Sekarang mari kita bertemu dengan Pangeran Tampannya Rut. Kisah ini menunjukan kalau Boaz lebih tua dari Rut (cf. Ruth 3:10). Kita tidak tahu apakah dia seorang duda atau single, tapi kita tahu kalau dia seorang yang didalam Tuhan. Tuhan merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-harinya. Dia sering memikirkan Tuhan, bicara tentang Tuhan, dan mengijinkan Tuhan menjadi bagian dari praktek usahanya sehari-hari.
Dengarkan dia menyapa karyawannya diladang/ “TUHAN kiranya menyertai kamu. Jawab mereka kepadanya: TUHAN kiranya memberkati tuan!” (Ruth 2:4). Kepada Rut dia berkata, “Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN, ya anakku!” (Ruth 3:10). Dan sekali lagi, “akulah yang akan menebus engkau, demi TUHAN yang hidup” (Ruth 3:13). Semua orang yang hadir dipernikahannya mengakui ketergantungannya pada Tuhan tentang keturunannya: “TUHAN kiranya membuat perempuan yang akan masuk ke rumahmu itu sama seperti Rahel dan Lea, yang keduanya telah membangunkan umat Israel.” (Ruth 4:11).
Syarat awal bagi pernikahan yang berhasil adalah pria itu menjadi pria didalam Tuhan. Salah satu alasan banyak perkawinan kacau karena para suami tidak mempersiapkan dirinya secara rohani untuk tugas mereka. Beberapa teman tidak bisa berpikir hal lain selain seks selama masa pacaran. Dan jika bukan seks, mobil atau olahraga. Mereka memberi sedikit waktu atau tidak sama sekali untuk mempelajari Firman, mengingatnya, menemukan bagaimana itu diaplikasikan dalam hidup, dan dari situ belajar apa tanggung jawab mereka sebagai suami Kristen dan ayah yang seharusnya. Tuhan bukan bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. Dan saat mereka maju kealtar, mereka merupakan bayi rohani, kurang dipersiapkan untuk menanggung kepemimpinan rohani dalam keluarga mereka. Tidak heran pernikahan mereka bermasalah.
Para pria, jika anda membuang waktu sampai sekarang, jangan buang waktu lagi. Mulailah membangun hubungan pribadi dengan Yesus Kristus. Luangkan waktu secara teratur mempelajari Alkitab dan belajar bagaimana Tuhan ingin anda hidup dan menjalankan tanggung jawab anda. Mulai minta nasihatNya tentang semua hal. Jika anda terlibat dalam situasi perkawinan yang tidak bahagia, kerusakan bisa diperbaiki, tapi itu dimulai dengan setiap hari berhubungan dengan pribadi Yesus Kristus. Usaha lain akan gagal sampai hati kita benar dihadapanNya dan kita bertumbuh menjadi serupa denganNya.
Ruth and Boaz keduanya siap. Jadi dari persiapan rohani, kita masuk ke pacaran murni mereka. Naomi dan Rut sekarang tiba di Betlehem, dan masalah yang mereka hadapi adalah bagaimana mendapatkan cukup makanan. Tuhan telah membuat syarat yang murah hati dalam hukum Musa bagi mereka yang dalam keadaan sukar. Petani tidak diijinkan menuai sudut ladang mereka atau gandum yang tercecer; mereka harus meninggalkannya untuk orang miskin, orang asing, atau janda dan yatim (Lev. 19:9, 10; 23:22; Deut. 24:19). Hampir semua syarat itu dipenuhi Naomi dan Rut. Mereka janda miskin dan Rut orang asing. Karena Naomi terlalu tua untuk bekerja diladang, Rut meminta agar dia yang pergi keladang pria yang baik untuk bisa mengijinkannya memungut gandung yang tercecer. Naomi mengijinkannya. “Pergilah ia, lalu sampai di ladang dan memungut jelai di belakang penyabit-penyabit; kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh” (Ruth 2:3).
Pekerjaannya tidak mudah—membungkut sepanjang hari saat mengumpulkan gandum kewadah, beban yang semakin berat, dan sinar yang menghantam punggungnya. Beberapa penduduk kota yang licik mungkin mengejeknya karena aksennya yang asing, dan sebagian pria mengganggu dia (cf. Ruth 2:9). Setiap dorongan dalam tubuh Rut mendesak dia pulang keMoab. Itu rumahnya; disanalah dia berasal. Tapi dengan keberanian, kejujuran dan ketidakegoisan, dia terus bekerja.
Kita bisa memastikan Boaz memperhatikannya. Dan dia memang memperhatikannya. “Dari manakah perempuan ini? Bujang yang mengawasi penyabit-penyabit itu menjawab: Dia adalah seorang perempuan Moab, dia pulang bersama-sama dengan Naomi dari daerah Moab (Ruth 2:5, 6). Boaz tidak membuang waktu untuk berbuat baik pada Rut. Dia mengundangnya tetap diladangnya dan memungut sebanyak mungkin gandum, dan minum sepuasnya dari tempat air yang disediakan bagi pekerjanya.
Disini tidak dikatakan kalau Rut merupakan wanita secantik Sarah, Ribkah, atau Rahel. Kita tidak tahu apakah dia begitu, tapi yang kita tahu dia memiliki kecantikan dari dalam, roh yang rendah hati dan tenang, kerendahan hati yang tidak dibuat-buat menjadikannya salah satu wanita terindah dalam Alkitab. Dia menunduk dihadapan Boaz dalam sikap hormat yang murni dan berkata, “Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing?” (Ruth 2:10). Kerendahan hatinya nyata kembali saat dia berkata, “Memang aku mendapat belas kasihan dari padamu, ya tuanku, sebab tuan telah menghiburkan aku dan telah menenangkan hati hambamu ini, walaupun aku tidak sama seperti salah seorang hamba-hambamu perempuan.” (Ruth 2:13). Tidak diragukan lagi. Ini nyata. Dan kerendahan hati yang murni, ketenangan merupakan salah satu nilai paling berharga yang bisa dimiliki seorang wanita. Petrus mengatakan bahwa itu bernilai dihadapan Tuhan (1 Pet. 3:4). Itu sikap yang baik bagi wanita Kristen untuk minta Tuhan menolong mengembangkannya didalam mereka.
Kelihatannya Boaz makin tertarik dengan wanita indah ini. Saat makan dia mengundangnya bergabung dengan dia dan pegawainya, dan dia memastikan dia dipenuhi kebutuhannya. Saat dia selesai makan dan kembali bekerja, Boaz berkata pada pelayannya, “Dari antara berkas-berkas itupun ia boleh memungut, janganlah ia diganggu; bahkan haruslah kamu dengan sengaja menarik sedikit-sedikit dari onggokan jelai itu untuk dia dan meninggalkannya, supaya dipungutnya; janganlah berlaku kasar terhadap dia” (Ruth 2:15, 16).
Jadi Rut terus memungut jelai sampai sore. Dan saat dia mengangkut apa yang dipungut, hampir seikat jelai. Kelihatannya Boaz seorang pria yang baik, pengertian, dan lemah lembut. Tidak banyak yang seperti itu sekarang ini, melihat begitu banyak wanita yang pergi kekonselor. Sebagian pria aneh mendengar sifat ini dan menjauhinya. Tidak sama sekali! Itu merupakan sifat yang serupa dengan Kristus. Dan Kristus adalah seorang pria sejati. Survey menunjukan bahwa kebaikan dan keramahan barada diranking tertinggi tentang karakteristik suami yang dicari wanita. Itu merupakan sifat yang perlu diminta pria Kristen kepada Tuhan agar bisa dikembangkan dalam mereka.
Sekarang sudah saatnya bergerak. Dan anehnya, dalam budaya ini, Rutlah yang bergerak. Anda lihat, Tuhan memberikan hukum yang menarik pada orang Yahudi bahwa seorang pria harus menikahi dengan janda tak beranak dari saudaranya laki-laki. Anak pertama akan dinamakan sesuai nama saudaranya laki-laki dan mewarisi milik saudaranya laki-laki (Deut. 25:5-10; Lev. 25:23-28). Itu disebut hukum pernikahan “Levirate”, diambil dari kata Ibrani “saudara laki-laki” Jika tidak ada saudara laki-laki yang mau, saudara jauh bisa diminta memenuhi tugas ini. Tapi janda ini harus memberitahu sang pria kalau dia diterima menjadi “goel” sebutan terhadap hal ini, sebagai penyelamatnya.
Naomi berkata pada Ruth bagaimana melakukan hal itu. Rut mendengar dengan cermat dan menjalankan perintahnya. Boaz selalu tidur dilantai pada malam itu untuk melindungi gandumnya. Setelah dia tidur; Rut diam-diam masuk, membuka sendalnya, dan tidur disamping kakinya. Melalui tindakan ini, dia meminta Boaz menjadi goelnya. Jelas, Boaz bingung saat berguling dimalam hari dan menyadari ada wanita berbaring dikakinya. “Siapakah engkau ini? Jawabnya: Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami” (Ruth 3:9). Mengembangkan sayap menunjukan keinginannya menjadi pelindung dan penyedia. Respon Boaz: “Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN, ya anakku! Sekarang engkau menunjukkan kasihmu lebih nyata lagi dari pada yang pertama kali itu, karena engkau tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, baik yang miskin maupun yang kaya. Oleh sebab itu, anakku, janganlah takut; segala yang kaukatakan itu akan kulakukan kepadamu; sebab setiap orang dalam kota kami tahu, bahwa engkau seorang perempuan baik-baik” (Ruth 3:10, 11).
Penting untuk dimengerti bahwa tidak ada yang immoral dalam kisah ini. Prosedur ini biasa dimasa itu, dan tulisan menekankan kesuciannya. Dalam kegelapan malam, Boaz bisa saja memuaskan keinginannya dan tidak ada selain Rut yang tahu. Tapi dia seorang yang didalam Tuhan, bermoral, disiplin diri, diatur oleh Roh, dan menjauhkan hal itu. Alkitab berkata bahwa Rut tidur dikakinya sampai pagi (Ruth 3:14). Lebih jauh, Rut memiliki reputasi sebagai wanita baik-baik (Ruth 3:11). Dia memiliki dorongan fisik seperti wanita lain, tapi dia belajar meminta anugrah dan kekuatan Tuhan untuk mengatasi dorongan itu sebelum menikah. Mengabaikan hal ini akan membawa rasa bersalah, kehilangan rasa hormat diri, dan kecurigaan. Itu akan meninggalkan luka pada mereka dan membuat penyesuaian pernikahan jadi sulit.
Itu merupakan carapandang yang menghancurkan. Setan mencuci otak masyarakat kita menjadi percaya kalau seks sebelum nikah bisa diterima. Sebagian besar anak muda sudah mengalaminya sebelum lulus SMA, dan pasangan yang bertunangan jarang mencoba menahannya. “Tapi kami saling mengasihi,” protes mereka. Tidak. Mereka hanya mencintai diri sendiri. Kasih mereka hanya memuaskan kebutuhan mereka. Jika mereka saling mengasihi, mereka tidak akan melakukan hal yang melawan Tuhan, karena Dia berkata akan membalas semua yang mengabaikan aturannya (1 Thess. 4:6). Itu tidak berarti Tuhan seorang hakim tua yang melarang kita bersenang-senang. Dia tahu kalau kemurnian sebelum nikah merupakan hal terbaik bagi kita dan bagi pernikahan kita. Masyarakat kita membayar harga kekacauan pernikahan dan kehancuran keluarga dan semua luka yang disebabkannya. Cara Tuhan selalu yang terbaik!
Boaz dan Ruth melakukan cara Tuhan. Kita tidak terkejut melihat, akhirnya, pernikahan mereka berhasil. Tidak banyak yang dikatakan tentang mereka setelah pernikahan, tapi kita bisa menganggap dari apa yang sudah kita pelajari tentang mereka kalau pernikahan mereka diberkati Tuhan dengan sangat. Alkitab berkata, “Lalu Boas mengambil Rut dan perempuan itu menjadi isterinya dan dihampirinyalah dia. Maka atas karunia TUHAN perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki.” (Ruth 4:13).
Hal paling tidak umum dari kisah ini adalah peran yang terus dijalankan Naomi dalam hidup mereka sejak saat ini. Sebagai mantan menantu, kita memastikan dia keluar dari kisah ini, tapi Boaz dan Rut terlalu sayang membiarkan hal itu terjadi. Saat bayi mereka lahir, wanita di Betlehem berkata pada Naomi, “Terpujilah TUHAN, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel. Dan dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih; sebab menantumu yang mengasihi engkau telah melahirkannya, perempuan yang lebih berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki.” (Ruth 4:14, 15). Kemudian Naomi mengangkat bayi dan menjaganya, dan wanita tetangga berkata, “Pada Naomi telah lahir seorang anak laki-laki!” (Ruth 4:17). Bayangkan itu! Mereka melihat bayi itu sebagai anak Naomi sendiri, dan Boaz serta Rut mengijinkannya. Boaz terus menjadi penyedia bagi Naomi sampai kematiannya, dan melakukannya dengan sukacita. Dan kasih Rut padanya tidak pernah memudar. Para wanita berkata pada Rut “perempuan yang lebih berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki.”
Sekarang Rut memiliki suami, dia bisa membuat mantan mertuanya sebagai penyusup. Banyak wanita akan melakukannya. Tapi saat seorang dipenuhi dengan kasih Tuhan, hatinya cukup besar untuk menampung lebih dari satu orang, atau beberapa orang istimewa. Dia dengan ramah dan tidak egois memenuhi kebutuhan orang lain juga. Sangat menarik dilihat bahwa kasih Tuhan dalam hidup Rut mengatasi semua halangan—kemiskinan, prasangka rasial, perbedaan usia, godaan fisik, dan perbedaan mertua. Ada kemungkinan besar kalau kasih Tuhan bisa mengatasi masalah hidup kita. Saat kita mengerti dan menikmati kasih yang tidak bersyaratNya bagi kita, dan mengijinkan kasih itu mengalir melalui kita, kita semakin sedikit berpikir tentang kita dan lebih berpikir tentang orang lain. Dan menyelesaikan masalah dengan kasih yang mau berkorban.

Mari kita bicarakan

    1. Diskusikan tentang latar belakang keluarga anda dan kasih yang ditunjukan saat anda tumbuh.
    2. Apakah anda membuat rumah anda sebagai tempat mendidik tentang kasih? Apa yang anda lakukan untuk mendidik anak anda untuk hidup dalam kasih dengan orang lain?
    3. Persiapan rohani apa yang anda bawa dalam perkawinan anda? Apa yang bisa anda lakukan untuk menguatkan hal ini dalam hidup anda?
    4. Bagi istri: Apakah anda merasa memiliki kerendahan hati dan ketenangan? Apa yang bisa anda lakukan untuk membangun hal ini?
    5. Bagi suami: Apakah anda baik dan lembut terhadap istri? Bagaimana anda menguatkan sifat ini?
    6. Bagaimana kasih Tuhan bisa menyelesaikan masalah hidup anda? Dengan cara apa kasih itu menolong anda menghadapi tuntutan hidup dengan murah hati?
    7. Bagaimana anda menggambarkan prilaku anda terhadap mertua? Dengan cara apa anda bisa lebih memberi diri untuk meningkatkan hubungan anda dengan mereka?       
    Sumber : Bible.org 

    Sumber : The book of Ruth

Tuesday, 25 August 2015

Mount Ungaran 2050 Mdpl part.1

Senin, 7 Juli 2015

Ditulis di tengah terik kota Semarang...
dengan hati riang.. ha8.. ^^


My second hiking was on Saturday nite, hi8... 4 Juli 2015...
Janjiannya sih jam 16.00 kumpul di base camp rumah si Gatot, tapi ternyata semuanya meleset. xixixi...

Jam pulang kantor tett nya jm 16.00, jam 4 kurang 15 udah di jemput sama si Cap n Susan.
Alhasil..plng kantor langsung terbang ke kamar packing smua barang yg masih bertebaran.. pamitan.. cuzzz jemput yang lain.

Team yg ikut kali ini :
1. Andy si Captain
2. Chella
3. Susan
4. Hanna
5. Gatot
6. Arif
7. Indra Mbun
8. Ko Willy
9. Rival
+ sama 1 anak Papua bang Lukas yg langsung ketemu di camp Mawar (Umbul Sidomukti)

Tarrraaaa.... setelah personil komplit, kita masuk ke mobil.. kali ini dua mobil krn lebi banyak jumlah yang ikut.. tas nya juga ikut nambah..
I'm so excited karna my bestfriend akhirnya ikut juga.. Si Chella (a.k.a Red Ranger - Tourism 2013)
Pembagian mobil :
Mobil captain ada si Cap, Susan, Gatot, Indra n Arif
Mobil ko Willy ada ko Wil, Hanna, Chella n Rival..

Sebelum cuzz ke camp Mawar, kita sewa tenda dulu di deket Polines Undip. 3 tenda 3 matras dll.
Si Cap mungkin sedang lelah kali ya, kita sempet di ajak mubeng2 tol... wkwkkw...

20.00 kurang kita sampai di Camp Mawar.
Tau ngga sih? Sebelumnya kan udah belajar dari hiking yang pertama, dalem ati uda wanti-wanti diri sendiri "jangan bawa barang banyak2 Hanna"
cuma dilema jg.. krn mslh fisik aku ngga terlalu terkendala, tapi masalah udara dingin... wahh masalah banget tuh buat aku wkkwk.. Jadinya tetep nekad bawa selimut buat jaga2 waktu di atas ngga kuat dingin. Apalagi kali ini kan kita pake acara camping dl. hihi.. nungguin sunrise.
Uda bongkar muat bbrp kali waktu packing, uda dikurang-kurangin barang2nya tapi tetep aja lebih berat dari tas yang dibawa pas ke Gunung Andong.
hi8.. ya sudahlahhh... (emang tasnya lebih gedhe sih :p wakakaka)

sempet juga aku wanti-wanti Chella, kn ini pertama kalinya dia hiking,, jd newbie gtu deh,, ha9... jangan bawa berat-berat chella tasnya...
hoho..

Sebelum mulai mendaki, kita sempetin isi perut dikit2 di warung yang ada di sono... soalnya pas siang lupa makan gara2 sibuk kerja wkkwk..
Kita makan gorengan n minum teh anget. Si mbun seperti biasa kumat edan e, yg dicari es teh.... (gilleee luu, mbun!) xixixi

Yakk.. persiapan selesai.. senter dll uda dibawa.. sepatu oke... sarung tangan uda dipake.. cuzzzz muncak!!
Melangkah kan kakiii yeay yeay...
Medan awal ngga terlalu susah, masih aman terkendali.. Sepanjang jalan kita nyanyi2, ngobrol2, ngelawak2.. asikk pokonya..

Tumbenan lhoh nafasku masi tetep stabil, hi8... dlu pas naik di Andong tu baru 10 menitan jalan rasane oksigen di kepala udah abis.
Kita jalannya baris- berbaris, jadi kadang suka passing2 kalimat niru'in aba-aba yang paling depan..karena depan yang paling pertama jalan jadi tau kondisi jalan nya.

" Awassss ada batu...."

"Kiriii...Kiriii...jalannya di kiri, kanan jurang.."

"Tanah nya gampang longsor, liciiiinnnn.."

Saut2an deh.. hihiii... asiik banget kaya barisan pasukan lagi mau tempur ke medan perang ha8...
Lalu tiba2, pas aku cek ke belakang, yang concern aku perhatiin itu adalah Rival sama Chella. Ya walo pun aku jg masih newbie jadi hiker tapi kan mereka berdua lebih hijau dari aku he8...
Pas tak liatin kok kayane Chella ambeg'an e wes meh entek, trs jalannya aga mulai melambat.

"Are u okay Chel??" asked me
"Kalo ngga kuat brenti ajaa..." sama sekalian kasi tau yang lain buat brenti dulu.
Sejenak brenti akhirnya kami lanjutkan perjalanan lagi. Aku kadang cukup woww ya ngeliat Gatot mampu jalan dengan tas nya yang begitu abot, itu tas hiking yg panjang trs pas aku coba angkat berat e minta ampun.
Uda gitu masi dicerentelin tenda sama matras, kiri kanan ada aqua botol 1,5 literan.. pie cara ne dee nafas ya.. wkwkkw.. super seteroong, bro!


Jeng-jeng.... o oww Chella nampak kelelahan lagi, hi8... akhirnya kami brenti lagi.
Taq liat liat lagi...akhir e aku ngerti deh, rasane dia tu keberatan tas. Trs hatiku mulai terenyuh, menawarkan diri buat bawa tasnya.. wkkwkw..
Edunn eh, Hanna sok2an.. wkwkkw... Gag inget apa kmrn hiking di Andong bawa tas keberatan muntah2..
Tapi dunno why, aku harus bawa tas nya.. krn Chella butuh bantuan mengatur irama nada detak jantung nya...
(Nada - nada cinta, semakin indah dunia... bagai sebuah symphony... getar-getar cintaaa... lhah kok malah nyanyi, wkwk)

Lanjut2.. akhirnya kami brenti, feeding chella dengan yg manis2 dlu... Oreo nya ko Willy jadi sasaran, hihi... (uupps aku menyebut merek aw aw)
Minum udah.. makan manis2 udah... rest for a while udah.. lanjut agie...

Gatot sm si captain tu jargon ucapan e cm ngomong kaya gni nih "Ini udah deket kok, tinggal 20 menit lagi..!"
Anak2 jadi semangat lagi.. jalan lagi.. hi8..

Aku mulai berjalan dengan dua beban yg membuatku seterong (bahasa gaul strong wkwk), satu di belakang bawa tasku sendiri.. dua di depan bawa tas chella... Ujubillee emang tas nya Chella abot bingit, mbuh dalem e isi ne apa sii ya.. Rasa ne pengen tak suntak keluar semua isine... (lhohh!!)
Boong dink... Bawa nya dengan penuh cinta kasih kok. hi8... Dan aku cukup takjub sama diri sndiri, lmyn kuat bawanya sampe jarak yg bagiku cukup wow wkkwk... naik turun..

(NB : @chella --> "karena tasmu adalah bagian dari kamu, dan kamu adalah bagian dari kita.. kita itu adalah CG TIB... Yeaaaa Yeaaa Yeeaaa! )
*ngutip di IG* wkwk  v(^___^)v

Yang patut aku acungin jempol adalah, kami belajar menahan ego masing-masing, kami bersatu dalam teamwork yang solid..
Bbrp hari yg lalu aku upload foto2 kami di IG, aku ada ngutip... "Banyak hikers sejati bilang.. kalau kamu pingin tau sifat asli temen kamu, ajak hiking aja. Karena sifat asli seseorang bakalan ketauan semua selama perjalanan menuju ke puncak"
Luar biasanya lagi, kami membuktikan bahwa kami adalah cowo cewe tangguh yang ngga egois...
Aku sungguh sangat bersyukur karena masing-masing pribadi memiliki toleransi yang tinggi. hi8...
Proud of you guys!

Singkat cerita.... kami sampai di medan bebatuan.. Tas nya Chella sempat di oper bawa sama Arief n Cap Andy.
Soalnya waktu naik di bebatuan dengan beban double rasane lumayan menghabiskan banyak energy. Salut buat kekompakan TIB.
Sodara-sodara, kaki nya Chella kram....

Sempet ada satu adegan yg bkin kaget dan pose nya lucu, tiap inget adegan itu aku bisa ketawa ketiwi cekikikan sendiri.
Jadi kita kan lagi baris berbaris spt biasa trecking.. tiba2 ada yg menjerit kenceng banget...
"AWWWW... KAKIII KIRIIIKUUU!"
Pas itu lagi nanjak gitu.. otomatis aku langsung noleh ke sumber suara.. eee ee ee Chella maning Chella maning.. wkwk...
dan pose nya itu lucu bingit.. smpe yg dibawahnya (eumm Ko Willy) stuck ga bs jalan.. he9..
Yg di barisan depan si Susan sm si Cap brenti jg. Akhirnya Susan ngasi semacem Counterp*ain buat kaki Chella.

Semangattt Chellllaaaa.. Semangatttt Rivallll... "20 menit lagiiii...!"
wkwkkw.. drtd 20 menit mulu, batin e Rival wokokokok..

Terus kita masih menaklukkan medan terakhir sebelum ke puncak. Kita bener-bener harus menjelma jadi kaya spiderman. Kaki sama tangan ikutan kerja semua. Ada masanya dimana kaki lemes banget, jalan uda nyaris sempoyongan kaya orang mabok. ho8..
Mungkin bulan bintang diatas sana ngasih aku kekuatan kali ya... Sailooormooonnn yeay yeay dengan kekuatan bulan, akan mendaki puncak.. *halah*
v(^_____^)v

Hati membuncah riang gembira ketika menemukan satu tenda, hi8... kirain uda sampe, ternyata belomm.. itu ada mas nya lagi istirahat di dalem tenda bkinin minum anget2 buat istrinya (istri apa bukan hya? tau ahh.. wkwk)
Bbrp cowo2 sempat membuat percakapan singkat dgn si mas cedal itu.. hu8.. orang nya baik.. pendaki juga..
5 menit di situ, sambil nungguan ke-9 jagoan TIB komplit.. kita lanjutin lagi..

PUNCAK>>PUNCAK>PUNCAKKK

Waktu di medan bebatuan itu, kaki dengkul tangan kerja optimal dgn sisa-sisa tenaga yg ada.. Hasilnya, sampe rumah dapet oleh2 cindera mata dari Gunung Ungaran lho.. Dengkul ketatap menghasilkan luka memar yg maksimal dan tangan kebaret-baret.. Hi8.. dasar nya aku suka mencet'in luka memar gosong, ya no prob lah wkwk...

Aduhhh..aku aga2 lupa urutan treck nya.. cuma ada satu pit stop kaya kolam renang yg ngga kepake gitu. Dan good news-nya adaaa TOILETNYAAA!!
Wahhh nemu toilet di gunung tu surga bneeran deh.. apalgi buat cewe-cewe... apalagi buat yg beserann wkwkw..
air nya dingin bangettt bok.... segerrrrr... hi8...

Kelakuan temen-temen cowo tu sangat terpuji sekali, mereka ngadain lomba paduan suara.. Bukan suara hati, bukan suara nyanyi, tapi suara kentut.. wkwkwk..
maklum sihh, di dataran tinggi kan emang ada gejolak di dalem perut dimana gumpalan-gumpalan gas mengisi perut dan harus ada pelepasan.. ha9..
kalo aku sih masi bisa nahan, dan ga bunyi... kalo mereka mah nambahhh bangga kalo bisaa daattt duuuttt dattt duutt prooottt prett dsb..
(uuppps ketauan :0 )

Skipp sampe mendekati puncak aja yaa..

12.00 lebih bbrp menit atau mgkn kurang bbrp menit, tibalah kami di puncak...Sekitar 4 jem'an lah kurang lebih..
YEAYYY!  Kami tiba di ketinggian 2050Mdpl - Gunung Ungaran...
Thanks God!

Coba tebak apa yang aku lakuin pertama kali sampai puncak?
foto? salahhhh..
makan? salaahhh...

Taraaa! Saking ngga kuat nahan ngantuk, itu tas2 tmen yg ditaruh dibawah tanah keliatan sperti spring bed di mataku...
ha9... wes embbuh..pokoe ambruk sek.. ha9...
TIDURRRR! GLEBHAGG'n! Bersatu dengan alam...

Sayup2 aku denger sih suara si Cap sama si Susan lg chit chat..
"Hanna mana ya?" Susan..

"Lhaaa ikiiii... Ya owoo...iki bocah iso turu nang endi2" Cap Andy..

wkwkwkwkkw.. ngantuk brooo... Kalo Chella mah uda tau aku bisa bo2 dimana aja.. ha8...
Tapi lama2 tanah nya berasa adem, dinginnya merembet ke tulang, trus e angin juga bawa hawa nyezzz dingin bingit..
Akhirnya aku bangun trs bantuin cowo2 yg bikin tenda...

Arief ngasi komando buat berdiriin tenda nya. Oh God! Bersyukur banget punya temen hiking dengan talenta masing-masing...
Coba bayangin kalo ga ada yg bs bangun tenda gmn cb...
(NB, sblmnya hari Sabtu minggu lalu nya dr the day kami hiking, si Andy sm si Gatot uda observasi duluan ke Gunung Ungaran. Gilaa salut buat mereka berdua. Mereka observasi demi cewe-cewe nya.. mengukur tingkat kesulitan medan. ho8... Hayooo si Cap sempat meragukan cewe2 kan, We did it!!!)
Thanks to you both! v(^___^)v #superbighug


*to be continue....

#penulis sedang merasakan kantuk yg luar biasa, jadi penulis memutuskan untuk melanjutkan note ini sesegera mungkin wkwk..
#hibernasi mode on..
#Tungu part 2 nya yaaaa...


sing : Kamu sangat berarti, istimewa di hati, senang nya rasa hatiii... (bener gag yo lirik e wkwk)
         Jika kita tua nanti, tlah hidup masing2,,,, ingatlah hari iniiiii.....